Saturday, May 5, 2012

Wahai Pelajar, berdoalah...


BISMILLAH…

Allah telah merencanakan perjalanan hidup manusia penuh dengan dugaan, cabaran dan kesukaran sebagai ujian kehidupan. Namun semua itu bukanlah menjadi masalah kepada orang mukmin kerana di sisinya mempunyai senjata yang ampuh iaitu doa. Oleh sebab itu Allah telah mewajibkan kita berdoa sekurang-kurang 17 kali sehari iaitu membaca “Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus” dalam solat sebagai panduan kepada orang mukmin.
Seorang pelajar yang beriman dan cemerlang hendaklah menjadikan doa sebagai amalan sepanjang masa. Usaha dan ikhtiar tanpa doa adalah cacat. Cacat kerana usahanya tiada pergantungan dan tawakkal kepada Allah. Dengan kata lain usahanya tiada keberkatan.

Artikel kali ini akan dinyatakan perbincangan secara ringkas berkaitan dengan doa berdasarkan sumber hadis-hadis yang sahih.

KENAPA KITA PERLU BERDOA?
1. Doa merupakan perintah dari Allah.

Banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menyebutkan perintah untuk berdoa kepadaNya .

Diantaranya, firman Allah :
“Dan Rabb kalian telah berfirman: “Hendaklah kamu berdoa kepadaKu, nescaya akan Aku kabulkan bagi kamu.” (Ghafir: 60)


2. Doa adalah ibadah.

Berdoa kepada Allah merupakan perkara yang amat oleh Allah. Bahkan bila ia semakin sering berdoa kepadaNya untuk meminta segala sesuatu yang ia inginkan, semakin menambah kecintaan Allah kepadanya. Karena setiap doa yang dipanjatkan, pada hakikatnya (doa) itu adalah ibadah. ( Riwayat Abu Dawud dan al-Tirmizi)

3. Doa merupakan pembuka pintu-pintu rahmat dari Allah.

Doa merupakan pembuka pintu-pintu rahmat Allah yang sangat didambakan oleh setiap hamba. Karena dengan rahmatNyalah kita mendapat hidayah Islam dan Iman, serta mendapat pula maghfirah (keampunan) dari dosa-dosa yang telah kita lakukan.

4. Doa merupakan akhlak orang-orang yang bertaqwa.

Allah telah mengisahkan tentang akhlaq para nabi yang selalu bersegera untuk berdoa kepadaNya . Sebagaimana firmanNya (ertinya): “Sesungguhnya mereka (para nabi) selalu segera melakukan kebaikan dan selalu berdoa kepada Kami dalam keadaan penuh harap dan rasa takut, dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (di dalam beribadah/berdoa kepada Kami).” (Al Anbiya’: 90)

5. Doa menunjukkan kemurnian tawakkal kepada Allah .

Rahsia dan hakikat tawakkal kepada Allah adalah menyandarkan hati sepenuhnya kepada Allah . Manakala ia berdoa dengan penuh harap dan rasa takut hanya kepada Allah menunjukkan kemurnian tawakkalnya kepadaNya. Dan sekaligus doa itu sendiri pun merupakan salah satu sebab terbesar tercapainya apa yang ia inginkan. Perhatikanlah firman Allah (ertinya): “Maka beribadahlah kalian kepada Allah dan bertawakkallah kepadaNya.” (Hud: 123)

6. Setiap doa mendapat jaminan daripada Allah selama tidak tergesa-gesa.

Rasulullah bersabda:

“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan sesuatu yang bukan untuk suatu dosa atau memutuskan silaturahim melainkan pasti Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal; disegerakan baginya pengabulannya, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan yang semisal dengannya.” (Shahih Al Adabul Mufrad no. 547, dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri )

APAKAH AKIBAT TIDAK BERDOA?
1. Enggan dan lalai daripada berdoa adalah tanda kesombongan

Firman Allah (ertinya): “Dan Rabb kalian telah berfirman: “Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari beribadah (berdoa) kepada-Ku akan masuk jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir: 60)


2. Enggan dan lalai dari berdoa kepada Allah tanda kelemahan pada diri.

Rasulullah bersabda:

“Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling lemah untuk berdoa dan manusia yang paling bakhil adalah orang yang bakhil dalam mengucapkan salam.” (H.R. Ibnu Hibban, lihat Ash Shahihah no. 154)

3. Enggan dan lalai dari doa akan mendapatkan murka dari Allah.

Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang tidak mau berdoa (dalam riwayat lain: tidak mau meminta) kepada Allah subahanahu, niscaya Allah memurkainya.” (H.R. At Tirmidzi no. 3372, Ibnu Majah no. 3827 dari sahabat Abu Hurairah , lihat Ash Shahihah no. 3654)

APAKAH SYARAT-SYARAT DOA?
1. Meyakini bahwa hanyalah Allah saja yang mampu mengabulkannya

Allah berfirman (ertinya):

“Dan siapakah yang mampu mengabulkan doa orang yang kesulitan dan menghilangkan kesusahan bila ia berdoa kepadaNya ?” (An Naml: 62)

2. Mengikhlaskan doa hanya kepadaNya

Allah berfirman (ertinya): “Dan berdoalah kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah (doa) kepadaNya.” (Al A’raf: 29)

3. Berdoa untuk kebaikan dan tidak tergesa-gesa agar dimakbulkan.


4. Bersangka baik kepada Allah

Rasulullah bersabda:

“Allah berfirman (ertinya): “Aku menyikapi (hamba-Ku) berdasarkan prasangka dia kepada-Ku. Dan Aku bersamanya selama dia mengingat-Ku.” (HR. Al Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)

4. Menjauhi perkara-perkara yang haram

Maksud firman Allah :

“Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa.” (Al Maidah: 24)

Dari Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Rasulullah , beliau bersabda (ertinya): “Sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali yang baik. Lalu beliau menyebutkan seseorang yang lama bermusafir, rambutnya kusut, berdebu, kemudian ia menadahkan kedua tangannya seraya berdoa, wahai Rabbi, wahai Rabbi. Tetapi makanan, minuman, dan pakaiannya berasal dari yang haram, maka bagaimana mungkin akan dikabulkan doanya?.” (HR. Muslim no. 105)

5. Tidak melalaikan perkara-perkara yang wajib

Sesungguhnya menyempurnakan ibadah yang wajib dan ibadah yang sunat adalah wasilah (perantara) terbesar untuk dikabulkannya doa. Sebaliknya meninggalkan ibadah-ibadah yang wajib itu sebagai penghalang terbesar doa tidak diterima.


APAKAH ADAB-ADAB BERDOA?
1. Memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi

2. Bertawassul dengan Al Asmaul Husna

Sebagai contohnya: Ya Razzaq (Wahai Yang Maha Pemberi rizqi) berikanlah/lapangkanlah kepadaku rizqi, Ya Ghaffar (Wahai Yang Maha Pengampun) ampunilah aku, Ya Rahim (Wahai Yang Maha Pemberi rahmat) limpahkanlah kepadaku rahmatMu.

3. Mengakui dosa dan kesalahan

Allah berfirman (ertinya):
“Wahai Rabb-kami, kami adalah orang-orang yang berbuat zhalim pada diri-diri kami, kalau sekiranya Engkau tidak mengampuni (dosa-dosa) dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al A’raf: 23)

4. Khusyuk dan menghadirkan hati

Allah berfirman (ertinya): “Sesungguhnya mereka (para nabi) selalu bersegera di dalam kebaikan, dan selalu bersegera berdoa dengan penuh harap dan cemas, serta mereka (berdoa) dalam keadaan khusyuk.” (Al Anbiya’: 90)

5. Yakin dan bersungguh-sungguh dalam berdoa

Rasulullah bersabda:

“Janganlah salah seorang di antara kalian mengatakan: “Ya, Allah ampunilah aku jika engkau kehendaki, rahmatilah aku jika Engkau kehendaki. Tetapi hendak dia mantap (bersungguh-sungguh) di dalam memohon, sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksanya.” (HR. Al Bukhari no. 6339 dan Muslim no. 2678)

6. Mengangkat kedua tangannya

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya Rabb-kalian تَبَارَكَ وَ تَعَالَى adalah Dzat Maha Pemalu dan Maha Pengasih, Dia malu kepada hambanya yang menadahkan kedua tangan kepadaNya, lalu Dia mengembalikan kedua tangannya tanpa apa-apa.” (HR. Abu Dawud no. 1488)

7. Berwudhu’ sebelum berdoa

Berdasarkan hadits Abu Musa Al Asy’ari ketika Nabi selesai dari perang Hunain. Abu Musa berkata: “Beliau meminta air lalu berwudhu’, kemudian beliau menadahkan kedua tangannya seraya berdoa: “Ya Allah, ampunilah Ubaid bin Amir! Dan aku dapat melihat putihnya kedua ketiak beliau (saat beliau mengangkat kedua tangannya).” (HR. Al Bukhari no. 4323 dan Muslim no. 2498)

8. Berdoa pada setiap keadaan

Iaitu berdoa di saat lapang atau susah, suka ataupun duka. Biasanya, seseorang itu cenderung sungguh-sungguh dan memperbanyak doa ketika ditimpa kesulitan dan kesusahan, namun bila ia dalam keadaan lapang,dia kembali lalai dan kurang sungguh-sungguh dalam berdoa. Hal ini tidak sepatutnya, karena Allah akan lebih mengabulkan doa seorang hamba di saat sulit dan susah bila ia memperbanyak doa di saat lapang.

9. Mendoakan kebaikan untuk saudara-saudaranya yang beriman

Di dalam berdoa, di samping untuk dirinya sendiri, maka jangan lupa mendoakan saudaranya yang seiman. Allah berfirman (ertinya):

“Mohonlah ampun bagi dosamu, dan bagi dosa-dosa orang-orang mukminin dan mukminat.” (Muhammad: 19)

Rasulullah bersabda:

“Tidaklah seorang muslim yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya tanpa sepengetahuannya, kecuali Malaikat akan berkata: “Dan semoga engkau akan mendapatkan semisal doamu itu.” (HR. Muslim no. 2732)


BILAKAH WAKTU TERBAIK UNTUK BERDOA?
1. Malam Lailatul Qadar.

2. Pertengahan malam dan di waktu sahur ( sebelum subuh )

4. Antara azan dan iqamah. (Lihat HR. Abu Dawud no. 521, At Tirmidzi no. 2121, Ahmad 3/155, Shahihul Jami’ no. 3408, dari Anas bin Malik )

5. Pada hari Jumaat (terutama setelah shalat Ashar). (Lihat HR Al Bukhari no. 953 dan Muslim no. 852)

6. Pada bulan Ramadan. (Lihat HR. Al Bazzar no. 926, Shahih At Targhib wat Tarhib 1/419)

7. Pada hari Arafah. (Lihat HR. At Tirmidzi no. 3585, Shahihul Jami’ no. 3274)

8. Ketika bermusafir. (Lihat Shahih Al Adabul Mufrad no. 372)

9. Ketika puasa. (Lihat HR. Shahihul Jami’ no. 2032 dan Ash Shahihah no. 1797)

10. Doa orang tua untuk kebaikan anaknya. (Lihat H.R. Al Baihaqi 3/485, Jami’ush Shahih no. 2032, dan Ash Shahihah no. 1797)

11. Doa anak untuk kebaikan orang tuanya. (lihat H.R. Muslim no. 1631, dari Abu Hurairah )

12. Doa di sisi orang yang sakit. (Lihat H.R. Muslim no. 919, dari Ummu Salamah)

13. Ketika sujud dan sebelum salam
(Lihat HR. Muslim no. 482)

14. Doa ketika hujan mula turun

Semoga huraian yang ringkas ini dapat dijadikan panduan oleh sesiapa sahaja terutama para pelajar dalam mendapat kecemerlangan dalam pelajaran. Jadikan doa sebagai ‘teman setia’ anda sepanjang masa. Amatlah rugi seseorang yang tidak berdoa pada hal Allah berjanji akan memakbulkan doa sesiapa yang memohon kepadaNya.

WALLAHU TA’ALA A’LAM

No comments:

Post a Comment